Beritaindonesia.id — Singapura melaporkan kasus Covid-19 yang muncul di rumah sakit. Ada 13 kasus yang sekarang terkait dengan Rumah Sakit Tan Tock Seng, Singapura.
Klaster tersebut termasuk empat anggota staf RS yang telah divaksinasi tetapi tidak memiliki gejala atau gejala ringan. Pihak berwenang telah mengisolasi empat bangsal rumah sakit, melarang pengunjung dan melakukan pengujian massal mengikuti klaster. Ini merupakan klaster Covid-19 pertama di rumah sakit Singapura.
Menyusul hal itu, Singapura mendesak warganya untuk mengurangi interaksi sosial dan memperingatkan tindakan yang lebih keras pada jika infeksi virus korona meningkat lebih lanjut. Singapura juga melaporkan jumlah tertinggi kasus yang ditularkan di dalam negeri dalam sekitar tujuh bulan terakhir.
Singapura mengkonfirmasi 9 kasus lokal baru pada hari Jumat (30/4) setelah 16 hari sebelumnya. Termasuk cluster yang berkembang di rumah sakit.
Meskipun itu hanya sebagian kecil dari jumlah yang dilaporkan di antara tetangga Asia Tenggara Singapura, lonjakan infeksi akan menjadi kemunduran bagi pusat bisnis Asia, yang telah berhasil menahan wabah sebelumnya. Otoritas kesehatan Singapura mengatakan skala interaksi sosial harus dikurangi dan lebih banyak tindakan pengendalian massa akan diberlakukan selama dua minggu ke depan.
“Kami harus siap secara mental bahwa jika situasinya tidak membaik, dan malah terus memburuk dalam beberapa hari mendatang, maka kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih keras,” kata seorang menteri yang ikut mengepalai gugus tugas virus Korona Singapura Lawrence Wong, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (2/5).