Beritaindonesia.id Sebanyak 25 tenaga kesehatan di RSUPN Cipto Mangunkusumo mengikuti program vaksinasi COVID-19 perdana. Vaksinasi dilakukan di Poliklinik Madya RSCM, Kamis (14/1) kemarin.

Direktur Utama RSCM dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS mengungkapkan bahwa saat ini RSCM memiliki hampir 6000 tenaga kesehatan yang melayani pasien baik COVID-19 maupun non COVID-19. Untuk menyelesaikan vaksinasi, penyuntikan akan dilakukan secara bertahap setiap hari.

“Untuk nakes seluruhnya akan kami selesaikan dengan setiap hari melakukan penyuntikan terhadap 275 tenaga kesehatan,” kata dr. Lies.

Perwakilan tenaga kesehatan yang ikut divaksin perdana adalah Mercy Pasaribu, Staf Medik di Departemen Patologi Klinik mengungkapkan bahwa tidak ada keraguan ataupun ketakutan untuk mengikuti program vaksinasi.

Menurutnya, kesediaannya divaksin adalah wujud ikhtiar bersama untuk menghentikan pandemi COVID-19 di tanah air.

“Vaksin itu kan upaya kita untuk memerangi COVID-19, dengan ikut serta sebagai tenaga kesehatan berarti mendukung pemerintah untuk mengatasi masalah COVID-19 ini,” kata Mercy.

Dirinya mengaku ada sedikit rasa sakit saat lengannya mulai disuntikkan vaksin. Terkait efek samping, selama 30 menit diobervasi tidak muncul gejala atau reaksi tertentu.

“Ngak ada sama sekali ya, ngak ada apa-apa. Seperti kegiatan biasa aja, engga (ngantuk) biasa aja,” tuturnya.

Mercy berharap dengan dimulainya program vaksinasi COVID-19 nasional, dapat memberikan perlindungan dan keamanan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di garda terdepan penanganan COVID-19.

“Harapannya, setelah suntik ini mudah-mudahan ada juga pemeriksaan, sudah berapa banyak antibodi yang terbentuk, harapannya saya punya antibodi yang tinggi” imbuhnya.

Selain Merci, Datu Euphratadhi Pradana, Radiografer Bagian Kiara mengaku tidak khawatir atau takut divaksin, justru merasa senang bisa menerima vaksin COVID-19 perdana di RSCM.

“Saya pikir bahwa ini adalah bagian kita perang terhadap COVID-19. Jadi vaksin ini membantu kita tenaga kesehatan untuk mendapatkan kekebalan, kemudian saya lebih bisa melayani saudara kita yang terkena COVID-19,” katanya.

Setelah disuntikkan vaksin, Datu merasa jauh lebih aman dan tenang selama bertugas. Pasalnya upaya perlindungan tersebut bukan hanya untuk tenaga kesehatan sendiri, tapi juga mencakup pasien, keluarga dan orang sekitar.

“Saya sendiri merasakan lebih aman karena saya pernah di vaksin COVID-19. Saya harap memiliki kekebalan terhadap virus COVID-19, ketika saya melayani pasien COVID-19 saya sudah tidak was-was, lebih tenang,” lanjutnya.

Dengan dimulainya kick off vaksinasi COVID-19 bagi 1,4 juta tenaga kesehatan di 34 provinsi di Indonesia, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD berharap partisipasi tenaga kesehatan untuk mendukung dan menyukseskan program vaksinasi COVID-19, sehingga upaya mencapai kekebalan kelompok bisa terwujud.

“Vaksinasi ini merupakan proses kebersamaan. Tujuan vaksinasi ini bukan kekebalan individu tapi kekebalan kelompok. Pemerintah mendorong masyarakat ikut serta melalui pendekatan persuasif,” tuturnya. (ind)

Lihat Berita Kabar.co.id Lainnya di Google News