Beritaindonesia.id — Jack Ma, salah satu orang terkaya di Tiongkok, sudah lebih dari dua bulan menghilang dari pandangan publik. Bahkan, pertanyaan “di mana Jack Ma?” kini jadi pembuka beberapa berita belakangan ini.

Tidak ada yang tahu di mana keberadaannya. Dia juga absen dari episode final talent show yang diprakarsainya, Africa’s Business Heroes. “Ma tidak bisa ambil bagian dalam panel penjurian karena jadwalnya bertabrakan,” bunyi pernyataan juru bicara Alibaba seperti dikutip Financial Times.

Berbagai spekulasi akhirnya beredar. Mulai dari dia ditahan hingga hanya menghindari sorotan sesaat agar tak memperkeruh suasana. Namun, ada dampak nyata dari hilangnya Ma, yaitu kekayaannya yang merosot tajam.

Sebelumnya, Ma adalah orang terkaya di Tiongkok. Kekayaannya mencapai lebih dari USD 60 miliar (Rp 833,2 triliun). Namun, dua bulan terakhir pemerintah Tiongkok memperketat aturan untuk industri teknologi finansial. Perusahaan-perusahaan Ma berkecimpung di bidang tersebut. Salah satunya Alipay. Kini kekayaan Ma anjlok menjadi USD 50,6 miliar (Rp 702,69 triliun). Berdasar Bloomberg Billionaires Index, Ma kini hanya duduk di posisi keempat sebagai orang terkaya di Tiongkok.

Banyak yang menduga Ma menghilang gara-gara mulutnya yang terlalu tajam. Dia berani mengkritik pemerintah Tiongkok secara terbuka. Pada 24 Oktober tahun lalu, Ma berpidato pada acara Bund Summit di Shanghai. Saat itu, dia menyatakan bahwa sistem finansial di Tiongkok sudah kuno. Ia seperti klub orang-orang tua.

Lihat Berita Kabar.co.id Lainnya di Google News