Beritaindonesia.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pengusutan kasus dugaan korupsi dana pengelolaan keuangan, dan dana investasi yang dikelola PT Badan Pengelolaan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah mengungkapkan, nilai seluruh investasi BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 400 triliun. Namun, yang menjadi fokus penyidikan timnya dalam kasus dugaan korupsi dan penyimpangan hanya terkait dengan nilai investasi saham dan reksa dana yang mencapai Rp 43 triliun.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengatakan, sangat penting jika Kejagung melakukan pengusutan kasus dugaan korupsi BPJS Ketenagakerjaan tersebut.

“Penting kejagung mengusut tuntas dugaan korupsi BPJS se nilai Rp 43T. Juga kasus korupsi Jiwasraya dan Asabri yg nilainya Rp belasan T,” tulis Hidayat Nur Wahid dalam akun twitternya, Kamis (21/1/2021).

“Dan kembalikan uangnya kpd warga yg berhak. Agar Rakyat selamat, dan semangati @KPK_RI basmi korupsi. Apalagi yg kelas2 Ikan Paus spt ini,” pungkasnya.

Sementara itu, pegiat media sosial Denny Siregar melalui akun media sosialnya menyebut kasus ini hampir sama dengan kasus yang dialami Jiwasraya.

“Uhuyy… Uang @BPJSTKinfo dimainkan saham dan reksadana, kerugian negara diperkirakan 43 triliun Rp. Mirip @Jiwasraya,” tulisnya di twitter.

Pada Rabu (20/1/2021), penyidik memeriksa delapan orang saksi. Tiga di antaranya para petinggi BPJS Ketenagakerjaan dan lima lainnya para bos manajer investasi.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejakgung Leonard Ebenezer mengatakan, tiga terperiksa dari BPJS Naker, yakni KBW yang diketahui selaku deputi direktur Pasar Modal BPJS Naker, dan SMT yang diketahui sebagai deputi analisis pasar uang dan reksa dana BPJS Naker. Kemudian SM sebagai deputi direktur kepatuhan dan hukum BPJS Naker.

Sementara, lima terperiksa swasta, yakni JHT selaku presiden direktur PT Cipdana Sekuritas, PS sebagai presiden direktur BNP Paribas Asset Management, MTT selaku presiden PT Schroder Investmen Management Indonesia. Kemudian, WW sebagai direktur utama PT Samuel Sekuritas dan OB sebagai direktur utama PT Kresna Sekuritas. [rif]

Lihat Berita Kabar.co.id Lainnya di Google News