Beritaindonesia.id — Penyerbuan Gedung Kongres Amerika Serikat, Capitol, oleh pendukung Donald Trump, jadi sorotan media Tiongkok.
Maklum saja, hubungan AS dan Tiongkok memang masih renggang. Tak pelak, apa yang terjadi di AS menjadi konsumsi media Tiongkok untuk melemparkan kritikan.Media Tiongkok menyebut kejadian itu mencerminkan kegagalan kepemimpinan serta perpecahan yang dalam yang terjadi di masyarakat Amerika.
Seperti diketahui, ratusan pendukung Trump mengepung Gedung Capitol pada Rabu (6/1), waktu setempat. Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan penyerbuan itu sebagai pemberontakan bersenjata melawan Amerika.
Baca juga: Kutuk Rusuh di Gedung Capitol AS, Bush dan Obama: Muak dan Memalukan!
Terkait hal itu, surat kabar yang dikelola pemerintah Tiongkok menggunakan peristiwa itu untuk meningkatkan perang kata-kata melawan AS saat hubungan bilateral sudah surut di tengah ketegangan perdagangan, hak asasi manusia, dan pandemi Covid-19. The Global Times, sebuah tabloid milik People’s Daily, surat kabar Partai Komunis yang berkuasa, menggambarkan kerusuhan itu sebagai tanda keruntuhan internal dalam sistem politik di AS.
“Massa yang belum pernah terjadi sebelumnya di Capitol, simbol dari sistem AS, adalah hasil dari perpecahan yang parah dari masyarakat AS dan kegagalan negara untuk mengontrol pembagian tersebut,” ungkap media tersebut.
“Seiring berjalannya waktu dan dengan penyalahgunaan sumber daya oleh politisi, sistem politik AS telah menurun,” tambah surat kabar itu.
Tinggalkan Balasan