Sudin Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur memastikan produksi tempe masih berjalan dengan normal.
“Hasil peninjauan terhadap 20 produsen tempe di Koperasi Primkopti Setu berjalan normal. Kami melihat para produsen tersebut masih aktif melakukan produksi tempe, ”
Kasatpel KPKP Kecamatan Cipayung, Risa Maurina mengatakan, hasil peninjauan di lapangan saat ini para produsen tempe di Koperasi Primkopti Setu masih berjalan normal.
“Hasil peninjauan terhadap 20 produsen tempe di Koperasi Primkopti Setu berjalan normal. Kami melihat para produsen tersebut masih aktif melakukan produksi tempe,”
kata Risa, Kamis (7/1).Sementara, salah satu produsen tempe, Rati Indah Kuntari (30) menambahkan, saat ini produksi tempe masih berjalan seperti biasanya.
Setiap hari pihaknya memproduksi tempe sekitar 20 hingga 30 kilogram. Hanya saja harganya menjadi naik sekitar 20 persen, yakni dari Rp 10 ribu menjadi Rp 12 ribu untuk tempe ukuran 20×30 sentimeter.
Kenaikan harga tersebut disesuaikan dengan harga kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku dalam pembuatan tempe.
“Yang jelas kita tetap produksi untuk melayani pelanggan dan untuk memenuhi kebutuhan hidup,” tandasnya.
(bj/bi)