Beritaindonesia.id — Sebanyak 23 warga Norwegia yang menerima vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech meninggal dunia. Dari kematian itu, 13 di antaranya meninggal karena efek samping vaksin.
Efek samping umum ini berupa demam dan mual. Diketahui 13 korban ini berusia 80 tahun ke atas.
Dikutip dari The Straits Times, Sabtu (16/1/2021), Badan Obat Norwegia (NMA) mengatakan, hasil otopsi terhadap 13 jenazah menunjukkan bahwa efek samping umum vaksin covid-19 diduga berkontribusi pada reaksi parah terhadap orang tua yang lemah.
“Bagi mereka yang memiliki kelemahan paling parah, bahkan efek samping vaksin yang relatif ringan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius,” kata Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia.
Direktur Medis NMA, Steinar Madsen, mengatakan bersama dengan 13 kematian ini, sembilan kasus efek samping serius dan tujuh kasus efek samping yang kurang serius telah dicatat.
Norwegia mulai menjalankan program vaksinasi pada bulan lalu, tepat setelah vaksin Pfizer-BioNTech disetujui oleh European Medicines Agency (EMA).
Hampir 33 ribu orang telah menerima dosis di negara itu, menurut data OurWorldIn Data yang berbasis di Inggris. Hingga kini kasus positif Covid-19 di Norwegia mencapai 57.736, termasuk 511 kematian.
Sementara itu, vaksin corona yang dikembangkan anak perusahaan Sinopharm, Cina National Biotec Group (CNBG), diklaim aman untuk anak-anak dan remaja berusia antara 3-17 tahun. Klaim itu didasari data klinis yang diperoleh perusahaan.